Antusias masyarakat tampak begitu semangat saat wakil rakyat mengunjungi pembukaan bank sampah di Jalan Purwodadi, Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Rabu (13/12). Pasalnya, jika selama ini menabung identik dengan uang, namun saat ini masyarakat menabung dengan sampah yang berada di lingkungan mereka.
Acara yang bertema “Bank Sampah Purwodadi Hijau Berlian”, diresmikan langsung oleh Lurah Sialang Munggu, Tapip Suhadi. Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Bhabinkamtibmas Sialang Munggu, Hendri Zein, Ketua Tim PKK Sialang Munggu, Yusneli, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Pekanbaru, perangkat RT/RW setempat dan puluhan masyarakat RW 29 Kelurahan Sialang Munggu.
Dikatakan anggota DPRD Pekanbaru Pangkat Purba usai memberikan kata sambutan, ia berharap dengan adanya bank sampah itu dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan Pemerintah Kota Pekanbaru. ”Ya, selama ini kota kitakan selalu bermasalah dengan kehadiran sampah. Dengan adanya terobosan baru ini, selain menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas sampah, juga bisa menambah penghasilan warga melalui tabungan bank sampah,” ujarnya kepada Riau Pos.
Ia juga mengatakan bahwa, anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat telah memberikan hibah 2 unit motor pengangkut bank sampah untuk wilayah Kecamatan Tampan dan Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru. Pemberian tersebut, dikatakannya bertujuan, agar lebih memotivasi warga dalam mengelola dan menabung sampah.
Sementara itu Lurah Sialang Munggu, Tapip Suhadi mengatakan, dengan adanya gerakan bank sampah ini dapat mengatasi sampah-sampah yang ada di Kota Pekanbaru, terutama di wilayahnya. ”Ini bank sampah perdana, yang terbentuk di Kelurahan Sialang Munggu. Di sini kami memiliki 31 RW dan jumlah penduduk sekitar 38.000 jiwa. Dengan adanya terobosan ini kami harus merubah bahwa sampah yang dulu jorok dan tidak bernilai kini menjadi bernilai,” terang Tapip kepada Riau Pos.
Ia juga mengatakan bahwa, nantinya masyarakat bisa menabung aneka sampah rumah tangga seperti botol plastik, kaleng, botol kaca, kardus, plastik kresek, seng, baja, kuningan, kertas dan lain sebagainya. Bukan hanya itu, dikatakannya, banyak jenis sampah yang bisa dijual atau ditabung warga, mulai dari kisaran harga Rp40 per kilogram hingga Rp22 ribu rupiah per kilogram. Mereka bisa mencairkan uang sampah yang telah ditabung setiap bulan atau untuk keperluan momen tahun ajaran baru sekolah, hari raya dan jalan-jalan, semua terserah warga disana.
Setelah dikumpulkan, nantinya akan diolah dan disulap menjadi aneka produk kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi. Masyarakat akan diajarkan tentang bagaimana cara menyulap sebuah sampah menjadi aneka barang kerajinan, melalui bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan (DLHK) Pekanbaru.
Menurut salah seorang warga, Ani (43) ia sangat mendukung kegiatan bank sampah yang telah ditetapkan tersebut. Ia berharap dengan adanya kegiatan tersebut dapat menunjang dan meningkatkan perekonomian masyarakat di sana. “Alhamdulillah, kami sangat senang dengan adanya bank sampah ini, mudah mudahan kedepannya selain lingkungan bersih dapat menambah pendapatan kami,” Jelasnya.