• Latest
  • Trending
Nilai ekonomis dan ekologis dari budi daya rumput laut

Nilai ekonomis dan ekologis dari budi daya rumput laut

December 16, 2018
Detik-detik Kepulangan 11 Orangutan ke Indonesia, Usai Diselamatkan dari Penyelundupan di Thailand dan Malaysia

Detik-detik Kepulangan 11 Orangutan ke Indonesia, Usai Diselamatkan dari Penyelundupan di Thailand dan Malaysia

December 19, 2020
Awasi Hutan, Taman Nasional Bali Barat Jajaki Pemanfaatan Teknologi AI

Awasi Hutan, Taman Nasional Bali Barat Jajaki Pemanfaatan Teknologi AI

October 27, 2020
Eksotika Kayan Miau Baru, Pariwisata Berbasis Lingkungan di Kaltim

Eksotika Kayan Miau Baru, Pariwisata Berbasis Lingkungan di Kaltim

October 27, 2020
Gerakan Penghijauan, Pjs Bupati Blitar Tanam Pohon di Gondomayit

Gerakan Penghijauan, Pjs Bupati Blitar Tanam Pohon di Gondomayit

October 27, 2020
Gajah di Riau dalam Rimba Konsesi

Gajah di Riau dalam Rimba Konsesi

October 27, 2020
Sederet Tempat Menakjubkan di Sulsel untuk Habiskan Waktu Libur Panjang

Sederet Tempat Menakjubkan di Sulsel untuk Habiskan Waktu Libur Panjang

October 27, 2020
Taman Kehati Belitung, Menjaga Bukit Peramun dari Kegiatan Tambang Timah

Taman Kehati Belitung, Menjaga Bukit Peramun dari Kegiatan Tambang Timah

October 26, 2020
BPDPKS: Industri Seksi, Tak Heran Sawit Terus Diserang

BPDPKS: Industri Seksi, Tak Heran Sawit Terus Diserang

October 26, 2020
Komisi Nasional UNESCO Ingatkan Amdal ‘Jurassic Park’ NTT

Komisi Nasional UNESCO Ingatkan Amdal ‘Jurassic Park’ NTT

October 26, 2020
Kisah Harmonis Ata Modo Berbagi Hasil Buruan dengan Komodo

Kisah Harmonis Ata Modo Berbagi Hasil Buruan dengan Komodo

October 26, 2020
Echo Green Dinilai Sejalan dengan Program Pemda

Echo Green Dinilai Sejalan dengan Program Pemda

October 25, 2020
Dulu Kumuh, Kini Saluran Irigasi Ini Bisa Panen Ikan 2 Ton

Dulu Kumuh, Kini Saluran Irigasi Ini Bisa Panen Ikan 2 Ton

October 25, 2020
Monday, January 25, 2021
Riau Hijau
No Result
View All Result
  • Indonesia News
    • Riau News
  • World News
    • Africa
    • Asia
      • China
    • Canada
    • Europe
    • Latin America
    • Middle East
    • Russian Federation
    • United Kingdom
    • United States
  • National Security
    • Military
    • Politics
    • Terrorism
  • Business
    • Economy
  • Science
    • Technology
  • Culture
    • Art
    • Books & Literature
    • Food & Drink
    • Health
    • History
    • Movies & TV
    • Music
    • Religion
    • Travel
    • Women & Children
  • Environment
    • Climate Change
    • Wildlife
  • Sports
    • Auto Racing
    • Cycling
    • Football
    • Golf
    • Olympics
    • Tennis
    • Water Sports
  • Indonesia News
    • Riau News
  • World News
    • Africa
    • Asia
      • China
    • Canada
    • Europe
    • Latin America
    • Middle East
    • Russian Federation
    • United Kingdom
    • United States
  • National Security
    • Military
    • Politics
    • Terrorism
  • Business
    • Economy
  • Science
    • Technology
  • Culture
    • Art
    • Books & Literature
    • Food & Drink
    • Health
    • History
    • Movies & TV
    • Music
    • Religion
    • Travel
    • Women & Children
  • Environment
    • Climate Change
    • Wildlife
  • Sports
    • Auto Racing
    • Cycling
    • Football
    • Golf
    • Olympics
    • Tennis
    • Water Sports
No Result
View All Result
Riau Hijau
No Result
View All Result

Nilai ekonomis dan ekologis dari budi daya rumput laut

December 16, 2018
in Economy, Environment, Featured, Indonesia News, National Security
0
Home Business Economy
Post Views: 232

 

Tidak hanya bernilai ekonomis, rumput laut juga ternyata memiliki manfaat ekologis, yakni sebagai penyerap karbon.

Salah satu contoh dari segi ekonomisnya, rumput laut merupakan salah satu komoditas yang menggiurkan untuk Provinsi Banten. Hal ini terbukti dari produksinya di Kabupaten Serang mencapai 17 ribu ton sampai dengan triwulan ketiga 2018.

Kepala Seksi budi daya Laut Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Serang, Yosi Ekamarsa, mengatakan bahwa harga rumput laut kualitas bagus dengan jenis rumput laut kering tawar di pasaran bisa mencapai Rp12.000/kg, sedangkan jenis rumput laut kering asin hanya Rp8.000/kg dan basah Rp4.000/kg.

Budi daya rumput laut berjenis cottonii tersebut bisa menghasilkan kualitas yang bagus apabila dipanen sesuai dengan usia perkembangannya yakni selama 40-45 hari. Lalu, ia menambahkan, para petani umumnya lebih sering memanen rumput laut pada usia 30 hari sehingga secara kualitas hasilnya kurang bagus.

“Mungkin karena desakan kebutuhan, para petani itu memanen pada usia 30 hari, jadi hasilnya kurang bagus atau kadar agarnya rendah, dan harganya pun lebih murah,” kata Yosi.

Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI), Safari Azis, menjelaskan bahwa komoditas rumput laut masih berorientasi ekspor.

ARLI mencatat nilai ekspornya saat ini kurang lebih 200 juta USD (Rp2,9 triliun).

Menurut dia, Indonesia yang memiliki garis pantai terpanjang menjadi tempat yang sangat potensial untuk mengembangkan rumput laut.

Data ARLI menunjukkan, budi daya rumput laut dapat dilakukan sepanjang tahun di beberapa lokasi, seperti bagian timur laut Sulawesi, kepulauan Sunda Kecil dan Madura, Laut Banda, Halmahera, serta Papua.

Budidaya dapat dilakukan secara musiman di lokasi lain dengan siklus panen lima hingga enam kali. Daerah tersebut adalah Laut Jawa, Laut Sulu, Laut Sulawesi, dan Selat Makassar.

Selain di Indonesia, budi daya rumput laut juga menjadi industri besar di Tiongkok, Jepang, dan Korea.

Rumput laut memiliki banyak kegunaan, yakni untuk bahan makanan, bahan bakar nabati, obat-obatan, polisakarida, stok pakan untuk hewan darat dan laut.

Selain itu, secara ekologis rumput laut juga membantu pengendalian dampak perubahan iklim yang sedang terjadi saat ini karena bisa menyimpan karbon dua kali lebih banyak dibanding kemampuan wilayah daratan.

Selama ini, rumput laut kerap diabaikan sebagai penyerap karbon.

Tumbuhan ganggang ini tumbuh di permukaan berbatu dan daunnya tidak dapat terkubur di tanah atau sedimen. Beberapa spesies bahkan memiliki kantung udara yang membuat mereka cenderung tidak tenggelam.

Sel rumput laut lunak dan mudah dicerna sehingga mereka lebih mungkin dimakan oleh hewan atau dipecah oleh bakteri. Pencernaan atau pembusukan melepaskan kembali karbon yang disimpan rumput laut ke udara atau air, di mana ia bereaksi dengan oksigen menjadi CO2.

Melansir riset tahun 2012 oleh National Science Foundation, rumput laut dunia diketahui memiliki potensi sangat besar untuk menyimpan karbon.

Para peneliti lembaga tersebut, menghitung jumlah karbon yang bisa disimpan pada rumput laut, yaitu mencapai 19,9 miliar metrik ton. Selain itu, juga mampu menyerap karbon hingga 83.000 metrik ton per km persegi di dalam tanah di antara tanaman tersebut.

Kemampuan yang demikian dua kali lebih banyak dibandingkan hutan di daratan yang menyerap 30.000 metrik ton per km persegi dalam bentuk kayu.

Wendy Nelson, seorang ilmuwan utama di Niwa dan peneliti Universitas Auckland, menulis sebuah makalah yang mengeksplorasi potensi pertanian rumput laut komersial dalam mengurangi tingkat karbon dioksida global. Gas rumah kaca yang bertanggung jawab atas perubahan iklim ulah manusia.

Nelson merupakan salah satu anggota sekelompok ahli yang bekerja di kawasan Asia-Pasifik. Mereka mendedikasikan dengan meningkatkan minat pada konsep yang dikenal sebagai “karbon biru”.

Karbon biru adalah karbon yang tersimpan di ekosistem pesisir seperti hutan bakau dan rumput laut.

Mereka mengambil CO2 dari atmosfer melalui fotosintesis pada saat yang sama dengan melepaskan oksigen.

Hal yang mengkhawatirkan mengenai rumput laut adalah seperempat dan setengah habitat tanaman pesisir telah hilang selama 50 tahun terakhir. Kemudian, peningkatan suhu pun telah mengubah garis hutan rumput laut.

Source: beritagar

Tags: budi daya rumput lautekologisNilai ekonomispenyerap karbon
Next Post
Kerja Sama Perubahan Iklim Indonesia-Norwegia Masuki Fase Ke-3

Kerja Sama Perubahan Iklim Indonesia-Norwegia Masuki Fase Ke-3

Translate

Popular Post

Detik-detik Kepulangan 11 Orangutan ke Indonesia, Usai Diselamatkan dari Penyelundupan di Thailand dan Malaysia
Environment

Detik-detik Kepulangan 11 Orangutan ke Indonesia, Usai Diselamatkan dari Penyelundupan di Thailand dan Malaysia

December 19, 2020
0

  Sebanyak 11 orangutan Sumatera (Pongo abelii) korban perdagangan satwa liar dari Thailand dan Malaysia dipulangkan ke Indonesia pada Kamis...

Read more
Jokowi Singgung ‘Banjirnya’ Keluhan di Sektor Pertanahan Batam

Jokowi Singgung ‘Banjirnya’ Keluhan di Sektor Pertanahan Batam

March 31, 2017
Riau ajukan 80.000 nelayan terima asuransi

Riau ajukan 80.000 nelayan terima asuransi

March 31, 2017
Polres Kuansing Amankan Penadah Tambang Emas Ilegal

Polres Kuansing Amankan Penadah Tambang Emas Ilegal

March 31, 2017
Sepanjang 2016, tiada perusahaan jadi tersangka pembakar hutan dan lahan di Riau

Sepanjang 2016, tiada perusahaan jadi tersangka pembakar hutan dan lahan di Riau

March 31, 2017
  • About Us
  • Creative Commons
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Terms and Conditions
  • Contact Us

Topik

Follow Us

About Us

Riau-hijau.com is part of Riau Berita Media Group LLC, which delivers daily news around the globe.

© 2017 Riau Hijau

No Result
View All Result
  • Indonesia News
    • Riau News
  • World News
    • Africa
    • Asia
      • China
    • Canada
    • Europe
    • Latin America
    • Middle East
    • Russian Federation
    • United Kingdom
    • United States
  • National Security
    • Military
    • Politics
    • Terrorism
  • Business
    • Economy
  • Science
    • Technology
  • Culture
    • Art
    • Books & Literature
    • Food & Drink
    • Health
    • History
    • Movies & TV
    • Music
    • Religion
    • Travel
    • Women & Children
  • Environment
    • Climate Change
    • Wildlife
  • Sports
    • Auto Racing
    • Cycling
    • Football
    • Golf
    • Olympics
    • Tennis
    • Water Sports

© 2017 Riau Hijau